Monday, 25 July 2016

Pengertian dan Teori Psikologi

Tentang Psikologi dan Kepribadian - Seringkah Anda mendengar kata "psikologi"? apakah yang terbersit di benak anda saat mendengar kata itu? Sebagian besar orang pasti mengaitkan psikologi dengan kepribadian atau kejiwaan. Ya, memang ada kaitanya. Sebelum membahas tentang teori psikologi, hal-hal yang memperngaruhi psikologi dan proses terbentuknya psikologi, kita akan mengetahui pengertian dasar psikologi dulu. Psikologi berasal dari bahsa Yunani "Psyche" artinya "jiwa" atau "pikiran" dan logos artinya "ilmu" atau "kata". Secara dasar orang awam mengartikannya sebagai ilmu yang mempelajari kejiwaan atau kepribadian seseorang, namun secara luas psikologi sebenarnya adalah lebih mengarah ke pembelajaran sistematis dari perilaku dan pengalaman seseorang. Perilaku adalah gambaran nyata yang dapat dilihat dari suatu makluk hidup, sedangkan pengalaman adalah proses yang menunjukkan bagaimana perilaku tersebut terbentuk. Dengan begitu, psikologi pada dasarnya dimiliki oleh setiap makluk hidup, terutama manusia yang bisa mengamati dan menciptakan psikologi tersebut.

Dengan mempelajari psikologi tentunya tidak akan lepas dengan yang namanya kepribadian. Jika kita belajar tentang kepribadian artinya kita akan mempelajari dan berinteraksi dengan sifat manusia yang berbeda-beda. Contohnya saja ada manusia yang suka dengan keramaian atau sering disebut ekstrovet dan ada pula seseorang yang suka dengan tempat sepi atau menyendiri atau sering disebut introvet. Itulah contoh kepribadian yang mungkin terbentuk dari hasil didikan lingkungan sekitar. Jika kita dapat melakukan pembentukan yang tepat, maka kepribadian seseorang bisa berkembang lebih baik dan optimal, namun sebaliknya jika kita tidak tepat memposisikannya, hasilnya juga pasti sebaliknya.

kepribadian manusia sebenarnya dipengaruhi oleh 2 faktor utama, yaitu keturunan dan lingkungan. Faktor keturunan adalah faktor psikologis yang terjadi akibat bentukan atau kodrat dari Tuhan melalui kedua orang tuanya, sedangkan faktor lingkungan adalah hal-hal yang mempengaruhi atau terjadi di luar atau sekitar orang tersebut hidup dan bermasyarakat, bagaimana kondisi lingkungan, pengaruh pergaulan dan sebagainya. Menurut ahli psikologi, ternyata belum ada rumus mutlak tentang pengaruh keturunan dan lingkungan ini dalam membentuk psikologi atau kepribadian manusia. Biasanya untuk memudahkan menentukan psikologi, para ahli biasanya mengklasifikasikan psikologi ini ke dalam beberapa jenis atau golongan. Nah, setelah kita tau pengertian psikologi ini, sekarang kita sudah sampai ke inti pembahasan yaitu pengelompokan psikologi atau kepribadian.Kepribadian dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, namun disini saya akan mengambil teori kepribadian dari 2 golongan umum dan sering dibahas, yaitu teori kepribadian GALEN dan teori kepribadian DISC.

TEORI KEPRIBADIAN GALEN

teori ini diciptakan oleh seorang yang bernama claudius galen, seorang filsuf sekaligus dokter yang hidup di tahun 129-200 Masehi. Teori ini berkembang sejak adanya teori yunani kuno yang menjelaskan bahwa terdapat perbedaan kepribadian berdasarkan sedikit banyaknya cairan tubuh manusia yang mewakili 4 elemen dasar yaitu tanah, api, air dan udara. Berdasarkan pengetahuan itu, kemudian teori GALEN berkembang menjadi 4 elemen lanjutan yaitu sanguinis, phlegmatis, koleris dan melankolis.

Teori Galen
Sanguitis ( Populer ) - Mengenai kepribadian yang suka atau senang diperhatikan. Kepribadian tipe ini senang diperhatikan, sehingga mereka sering muncul dalam kelompok dan menjadi pusat perhatian. Sifat orang dengan kepribadian ini biasanya banyak bicara (cerewet) dan suka bercerita atau kalau jaman sekarang namanya Curhat.

Plegmatis ( Cinta Damai ) - Mengenai kepribadian suka atau senang damai. Kepribadian tipe ini biasanya suka dengan keadaan tenang dan suka mengikuti pendapat seseorang, tidak banyak menuntut. Tipe kepribadian ini biasanya tidak menjadi pusat perhatian dalam suatu kelompok. Kelebihan phlegmatis ini adalah suka menciptakan kedamaian jika ada sesuatu yang mengarah pada perpecahan atau ketidaksepakatan.

Koleris ( Si Kuat ) - Mengenai kepribadian yang suka memimpin dan mengatur. Kepribadian tipe ini biasanya sering terlihat memimpin pada suatu kelompok. Koleris ini biasanya menjadi pengaruh utama atau penentu keputusan dalam suatu kelompok, meskipun kepribadian ini bukanlah menjadi pemimpin dalam hal posisi dalam suatu kelompok.

Melankolis ( Sempurna ) - Mengenai kepribadian sempurna atau perfectionis. Kepribadian tipe ini biasanya senang berfikir untuk mencapai kondisi yang sempurna. Melankolis biasanya akan memberikan banyak pendapat dan bisa menjadi banyak pertimbangan dalam menentukan keputusan dengan tepat.

TEORI DISC

Teori ini pertama kali dikemukakan oleh William Moulton marston melalui bukunya yang berjudul "The Emotions Of Normal People" yang mengemukakan 4 faktor penting yaitu Dominance, influence, steadiness dan Compliance yang sering disingkat DISC.

Teori DISC

Dominance ( Dominan ) - mengenai sifat yang dominan. Orang dengan tipe ini biasanya mempunyai sifat yang tegas dan sulit untuk mengubah pendapat. Dalam teori galen, mungkin dominan lebih tepat dngan tipe koleris. Orang dengan tipe ini biasanya punya rasa takut yang besar yaitu apabila dimanfaatkan oleh orang lain.

Influence ( Intim ) - Mengenai sifat persuasif atau suka mempengaruhi. Orang dengan tipe ini suka mempengaruhi orang lain dan ketakutan terbesarnya adalah penolakan. Munkin tipe ini dalam teori galen sama dengan tipe sanguinis.

Steadiness ( Stabil ) - mengenai sifat stabil. Orang dengan tipe ini biasanya tidak suka dengan perubahan, suka mendengar dan bersifat tenang. orang tipe ini punya rasa takut terbesar yaitu kehilangan rasa aman. Dalam teori galen mungkin bisa disejajarkan dengan tipe Phlegmatis.

Compliance ( Cermat ) - Mengenai sifat yang cermat. Orang dengan tipe ini biasanya analistis, berhati-hati dan daya kerja tinggi. Ketakutan terbesar tipe ini adalah kritik. Dalam teori galen tipe ini sejajar dengan tipe melankolis.

nah, itulah 2 teori dasar dan terbesar dalam teori psikologi atau kepribadian. Dalam kedua teori tersebut manusia bisa memiliki satu atau dua kepribadian yang dianggap merupakan kepribadiannya.

Referensi: